Perkembangan Rencana Pemindahan Ibu Kota, Kemendikbud malah Bangun Gedung di Jakarta?




Hari ini warganet ramai memperbincangkan adanya survey Indobarometer mengenai pemindahan ibu kota. Hasil survei yang dilakukan Indobarometer mendapati bahwa 53,8 persen publik menyatakan setuju dengan rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan 30,4 persen masyarakat menyatakan sebaliknya.

"Ada lima alasan utama publik setuju dengan rencana pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur," kata Direktur Indobarometer M Qodari dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad (16/2).

Berpaku pada hasil survei, sebesar 57,1 persen publik menilai kebijakan itu dapat mengurangi kepadatan di Jakarta. Sebanyak 18,7 persen berpendapat langkah itu juga berpotensi menciptakan pemerataan pembangunan, dapat menekan kesenjangan ekonomi (7,1 persen) dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (5 persen). Sebesar 4,2 responden juga menilai Kalimantan Timur merupakan wilayah yang luas. Sumber daya alam di kawasan itu juga melimpah dan berada di tengah-tengah wilayah Indonesia.

"Sebesar 45,9 persen publik berpendapat bahwa Jokowi akan berhasil membangun ibu kota negara baru di Kalimantan Timur. Sedangkan 18,9 persen publik  berpendapat presiden akan gagal membangun ibu kota negara baru," kata Qodari.

Sementara, sebanyak 26,3 persen publik menilai bahwa Provinsi Kalimantan Timur bukan lokasi yang tepat untuk menjadi ibu kota negara baru. Lima alasan utama publik bahwa Jokowi akan gagal membangun ibu kota negara baru di Kalimantan Timur adalah memerlukan biaya yang sangat mahal (43,3 persen), membutuhkan waktu yang sangat lama (29 persen), memindahkan ibu kota sama dengan memindahkan segala aspek (12.,9 persen), pesimistis Jokowi akan berhasil (9.4 persen), dan pemindahan ibu kota dalah memindahkan sistem pemerintahan yang kompleks (4 persen). 

Tapi disisi lain, ternyata ada hal lain lagi tentang pemindahan ibu kota ini, Komisi X DPR mempertanyakan rencana pembangunan gedung baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Cipete, Jakarta Selatan. Pembangunan tersebut diketahui menggelontorkan anggaran Rp 599 miliar.

Menurut anggota Komisi X DPR, Ferdiansyah keinginan Kemendikbud ini terkesan blunder. Mengingat pembangunan itu akan dilakukan di tengah rencana Presiden Jokowi yang ingin memindahkan Ibu Kota negara ke Kalimantan.

"Itu juga harus diklarifikasi. Kalau duit itu masih ada mengapa tidak kita alokasikan untuk melanjutkan program-program yang langsung menyentuh kepada rakyat. Kan kita akan pindah Pak Nadiem," tegas Ferdiansyah di Ruang Sidang Komisi X, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 28 Januari 2020. 

Selain itu, Ketua DPP PKS Ledia Hanifa mengkritik kurangnya koordinasi menteri dengan Presiden Joko Widodo. Ledia heran ada kebijakan menteri Jokowi yang tidak sejalan. Jokowi ingin memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, namun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin Nadiem Makarim menganggarkan pembangunan gedung empat lantai di Jakarta.

"Lucunya nih pak di dalam pembahasan Komisi X misalnya untuk APBN 2020, ada usulan untuk membangun salah satu gedung berlantai empat untuk salah satu kementerian mitra Komisi X dan itu letaknya di Jakarta, enggak di sana. Kan tahu mau pindah. Itu sekian ratus miliar," ujar anggota Komisi X itu dalam rilis survei Indo Barometer di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (16/2).

Dia mengatakan, seharusnya para menteri itu sejalan dengan presiden. Jika program Presiden Jokowi ingin memindahkan ibu kota, seharusnya diikuti pula dengan kebijakan menteri.

"Maksud saya ini kan mestinya menterinya, para menterinya juga stick dong kalau mau bikin, mau mendukung presidennya lihat juga dong program yang ada," kata Ledia.

Nah melihat pemaparan diatas, menurutmu apakah kebijakan ini akan berhasil atau gagal?

sumber:

Komentar