Kabar Palestina hari Jumat, 28 Mei 2021 datang dari keputusan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dewan ini memutuskan akan membuka penyelidikan internasional terbuka atas dugaan pelanggaran kekerasan yang terjadi dalam pertempuran Israel-Hamas.
Pertemuan ini juga menghadirkan Organisation of Islamic Cooperation (OIC) dan delegasi Palestina untuk PBB pada Kamis (27/5) membahas resolusi penyelidikan tersebut.
Hasilnya, 24 negara mendukung, sembilan menentang, dan 14 lainnya abstain.
Resolusi itu menyerukan pembentukan Komisi Penyelidikan (COI) permanen untuk memantau dan melaporkan pelanggaran hak di Israel, Gaza, dan Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur. Komisi tersebut juga akan menyelidiki penyebab ketegangan yang kembali terjadi, ketidakstabilan, dan konflik yang berkepanjangan, termasuk diskriminasi dan penindasan. Menurut keterangan PBB, investigasi harus fokus pada membangun fakta, mengumpulkan bukti untuk proses hukum, dan harus bertujuan untuk mengidentifikasi pelaku.
Seperti diketahui pertempuran antara Israel dan Hamas pecah selama 11 hari lamanya sejak 10 Mei 2021 lalu. Serangan udara udara dan artileri Israel ke Gaza menewaskan 253 warga Palestina, termasuk 66 anak. Lebih dari 1.900 orang mengalami luka-luka akibat gempuran selama 11 hari tersebut.
Sementara itu, serangan roket dari Gaza menewaskan 12 orang di Israel, termasuk satu anak dan seorang remaja Arab-Israel. Sekitar 357 orang mengalami luka-luka di Israel akibat serangan roket.
Dewan HAM PBB akan segera melakukan penyelidikan internasional terbuka atas dugaan pelanggaran kekerasan di Gaza usai saling serang antara Israel dan Hamas memanas.
Mengutip dari AFP, Jumat (28/5/2021), proposal penyelidikan diusulkan oleh Organisasi Kerjasama Islam (OIC) dan perwakilan Palestina di PBB. Keduanya menyerukan dibentuknya Komisi Penyelidikan permanen untuk melaporkan kekerasan HAM yang terjadi di Israel, Tepi Barat dan Gaza.
Seruan untuk penyelidikan dari "seluruh akar persoalan yang menyebabkan ketegangan terus berulang, ketidakstabilan dan berlarut-larutnya konflik" juga disampaikan.
Sementara PBB memutuskan hal demikian, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengecam soal penyelidikan PBB. Netanyahu mengatakan hal itu adalah tindakan memalukan.
"Keputusan memalukan hari ini adalah contoh lain dari obsesi anti-Israel Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang terang-terangan," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Jumat (28/5/2021).
Lebih lanjut, Netanyahu juga mengatakan penyelidikan malah mendorong terorisme di seluruh dunia.
"Parodi ini mengejek hukum internasional dan mendorong teroris di seluruh dunia," kata Netanyahu.
Berbeda dengan Israel, Palestina menyambut baik keputusan Dewan HAM PBB. Sambutan ini juga menjadi kabar Palestina hari ini.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan keputusan itu mencerminkan tekad komunitas internasional untuk bergerak maju di jalur akuntabilitas, penegakan hukum, dan perlindungan hak asasi manusia Palestina.
Sementara itu, dari pihak Hamas juga ikut angkat bicara. Juru bicara Hamas, Hazem Qassem mengatakan kelompok Islam Palestina yang menguasai Gaza "menyambut baik keputusan Dewan Hak Asasi Manusia untuk membentuk komite investigasi internasional atas pelanggaran Israel di wilayah Palestina," katanya.
Sumber :
https://news.detik.com/internasional/d-5585731/palestina-hari-ini-pbb-akan-selidiki-pertempuran-11-hari-israel-hamas
https://m.jpnn.com/news/pbb-sepakati-resolusi-penyelidikan-dugaan-pelanggaran-dalam-konflik-israel-palestina
Komentar
Posting Komentar