UPDATE COVID-19 | Antrean di Wisma Atlet, Jumlah Peningkatan Kasus, Perkembangan Vaksinasi, Penundaan Sekolah Tatap Muka, Hingga Varian Baru Virus Corona.


Indonesia saat ini berada di urutan ke-18 dunia dengan total kasus terkonfirmasi mencapai 1,927,708. Angka ini adalah yang tertinggi di Asia Tenggara per 15/6/21.

Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Letkol TNI Laut M. Arifin membenarkan kondisi antrean warga terpapar virus corona (Covid-19) yang mengular di Wisma Atlet Kemayoran Senin (14/6) malam.

Arifin menyebut, antrean itu terjadi lantaran kenaikan pasien Wisma Atlet bisa mencapai ratusan orang per hari. Data per Selasa (15/6) pukul 08.00 WIB juga mencatat terjadi penambahan pasien Covid-19 sebanyak 398 pasien baru. Sehingga, kini Tower 4,5,6, dan 7 Wisma Atlet telah terisi 5.453 pasien yang terdiri dari 2.685 pasien pria dan 2.768 pasien wanita. 

Ia melanjutkan kondisi keterisian Wisma Atlet sejak Maret-Mei dengan jumlah sekitar 1.000 pasien yang dirawat. Namun 3-4 pekan pasca lebaran, mulai terjadi kenaikan kasus hingga mencapai kumulatif 5.453 kasus pada hari ini.

"Ini sudah ditambah kapasitas kamarnya, sekarang ya Wisma Atlet lampu kuning menuju merah, tetap waspada," kata dia.

Dengan itu, Arifin menilai kebijakan PSBB yang diterapkan pada April 2020 lalu di Ibu Kota dengan regulasi ketatnya mampu menurunkan sebaran kasus Covid-19 di DKI. Sementara dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berskala mikro, menurutnya, tak cukup signifikan mengendalikan pandemi.

"PPKM mikro tidak efektif, karena kalau efektif lebaran tidak akan terjadi lonjakan seperti ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Arifin menyebut saat ini antrean warga dan ambulans di Wisma Atlet tak bisa terelakkan lagi. Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Wisma Atlet mencapai 68,72 persen.

Sampai saat ini Pemprov DKI Jakarta masih menerapkan PPKM mikro yang diperpanjang hingga 28 Juni. Perpanjangan itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 759 Tahun 2021 dan Instruksi Gubernur Nomor 39 Tahun 2021.

Adapun dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat puluhan orang berjejer antre di loket pendaftaran Wisma Atlet. Salah satu yang mengunggah video tersebut adalah penyanyi Tompi di akun Twitter pribadinya. 

Dalam video berdurasi 10 detik itu terlihat warga dengan kelompok usia beragam dari anak-anak hingga warga lanjut usia (lansia) duduk di lantai. Untuk itu, Tompi ikut berpesan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker, sebab kini relatif susah mendapatkan ruangan perawatan di sejumlah rumah sakit di ibu kota. 

Sejumlah daerah di Indonesia juga masih mengalami lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19), meskipun program vaksinasi sudah dijalankan sejak awal tahun ini.

Berikut daftar 5 provinsi dengan kasus aktif tertinggi:

1. Jawa Barat

Kasus terkonfirmasi: 330.472 kasus
Kasus Aktif: 22.034 kasus
Kasus Sembuh: 303.998 kasus
Kasus Meninggal: 4.440 kasus

2. Jawa Tengah

Kasus terkonfirmasi: 217.084 kasus
Kasus Aktif: 19.820 kasus
Kasus Sembuh: 187.604 kasus
Kasus Meninggal: 9.660 kasus

3. DKI Jakarta

Kasus terkonfirmasi: 450.793 kasus
Kasus Aktif: 19.311 kasus
Kasus Sembuh: 424.012 kasus
Kasus Meninggal: 7.470 kasus

4. Papua

Kasus terkonfirmasi: 20.605 kasus
Kasus Aktif: 8.838 kasus
Kasus Sembuh: 11.555 kasus
Kasus Meninggal: 212 kasus

5. Riau

Kasus terkonfirmasi: 65.903 kasus
Kasus Aktif: 3.859 kasus
Kasus Sembuh: 60.270 kasus
Kasus Meninggal: 1.774 kasus

Pada perkembangan vaksinasi, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan sebanyak 31 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia hingga saat ini dan ditargetkan untuk terus diakselerasi dan dipercepat.

“Yang harus kita lakukan adalah akselerasi dari vaksinasi di mana kita sudah melakukan 31 juta dosis," kata Menko Airlangga dalam Webinar BPK RI Seri II di Jakarta, Selasa (15/6).

Tak hanya itu Menko Airlangga juga mendorong pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 dapat mencapai 1 juta dosis per hari pada Juli 2021 sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kita berharap pada Juli nanti angka 1 juta per hari bisa dilakukan karena memang tidak ada lain untuk penanganan COVID-19 ini yaitu adalah percepatan vaksinasi," ujar Menko Airlangga.

Tak hanya vaksinasi, Pemerintah juga menekankan protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin sesuai dengan PPKM mikro yang sudah diterapkan.

Bahkan, Panglima dan Kapolri dimintanya untuk memastikan bahwa implementasi di lapangan untuk PPKM mikro benar-benar sudah sesuai dengan yang dirumuskan.

Saat ini, banyak terjadi klaster penularan Covid-19 di lingkungan keluarga, khususnya yang disebabkan oleh aktivitas mudik, pariwisata, dan makan.

Selain itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah menunda rencana sekolah tatap muka. 

"Ada beberapa hal yang perlu dievaluasi oleh pemerintah, mungkin ditunda sedikit. Antara lain mungkin soal kehadiran dalam anak sekolah," ujar Dasco di DPR, Selasa (15/6/2021).

"Waktu itu kan dibuat rencana sebelum ada lonjakan tinggi di beberapa daerah. Nah mungkin ini agak ditunda 2 bulan atau 3 bulan pelaksanaannya sambil menunggu situasi COVID yang mudah-mudahan lonjakannya bisa diatasi," kata Dasco. 

Dasco menambahkan, pemerintah juga perlu membuat sanksi dalam penanganan kasus lonjakan Covid-19 saat ini. Menurutnya, kebijakan dan sanksi yang akan diterapkan bisa menyesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.

"Ya tentunya nanti kita minta pemerintah membuat kebijakan dalam sanksi, itu disesuaikan dengan daerah dan kondisi masing-masing," tutur Dasco.

Untuk diketahui, sejumlah daerah di Indonesia mengalami lonjakan kasus positif Covid-19, meskipun program vaksinasi sudah dijalankan sejak awal tahun ini.

Beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga DKI Jakarta menjadi provinsi yang rutin menempati posisi teratas penyumbang kasus harian Covid-19 secara nasional.

Jika dilihat berdasarkan jumlah kasus aktif atau pasien dalam perawatan atau isolasi mandiri, ketiga provinsi tersebut pun masih menempati posisi teratas.

Sementara pemerintah telah berencana melakukan sekolah tatap muka pada Juli mendatang. Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, pembukaan sekolah Juli nanti salah satunya juga berdasarkan pertimbangan usai dirinya membaca dan mendengar langsung keluhan para pelajar di media sosial.

Dari berbagai varian baru virus corona yang muncul, varian Delta yang saat ini telah menyebar di Kudus dan di beberapa wilayah lain di Indonesia, disebut lebih cepat menular dari dibanding variannya.

Menurut ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo, varian delta memang memilki beberapa mutasi yang mengakibatkan virus memiliki protein yang bisa melekat lebih kuat dari varian sebelumnya.

“Karena lebih lekat, maka dampaknya secara biokimia, virus varian delta lebih efektif menginfeksi manusia,” jelas Ahmad dalam podcast Kata Pak Ahmad.

Hal tersebut juga berlaku untuk pasien yang perlu perawatan di rumah sakit. Dengan varian delta yang menular sangat cepat, maka jumlah pasien yang memerlukakan perawatan di rumah sakit juga jauh lebih tinggi.

“Jangan pernah abai, jangan pernah menggampangkan. Ini nyata terjadi. Kalau memang serius mau menyelamatakan NKRI, tolong lakukan protokol kesehatan secara ketat,” pungkasnya.



Sumber :

https://tirto.id/update-corona-global-indonesia-15-juni-sore-total-kasus-177-juta-ggUL

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/06/15/breaking-news-update-corona-indonesia-15-juni-2021-tambah-8161-kasus-total-1927708-positif

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/15/180100423/ahli-jelaskan-bagaimana-varian-delta-virus-corona-sebabkan-lonjakan-kasus

https://news.detik.com/berita/d-5606199/corona-melonjak-pimpinan-dpr-minta-sekolah-tatap-muka-ditunda

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210615111003-32-654453/kasus-covid-melonjak-dpr-minta-sekolah-tatap-muka-ditunda

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210615111749-20-654454/antrean-wisma-atlet-mengular-semalam-pasien-tembus-5453

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210615063458-20-654337/daftar-5-provinsi-dengan-kasus-aktif-covid-19-tertinggi

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210615133537-20-654531/wisma-atlet-desak-anies-psbb-ketat-atau-risiko-kolaps

Komentar