Menjadi Sorotan dan Menuai Polemik, Akhirnya Baju Dinas Louis Vuitton Anggota DPRD Tangerang Dibatalkan.
Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Mochamad Ardian Noervianto meminta pemerintah daerah untuk menggunakan produk dalam negeri untuk pembuatan pakaian dinas.
Hal itu disampaikan Ardian merespon rencana DPRD Kota Tangerang menggunakan sejumlah bahan dari merek ternama luar negeri, seperti Louis Vuitton, untuk pembuatan pakaian dinas mereka.
“Diharapkan pembelian pakaian dinas menggunakan produk-produk dalam negeri,” kata Ardian, Selasa (10/8/2021).
Ia menjelaskan, pengaturan terkait jenis pakaian dinas pimpinan dan anggota DPRD diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2017.
Dalam Pasal 12 PP 10/2017 diatur lima jenis pakaian dinas, yakni pakaian sipil harian, pakaian sipil resmi, pakaian sipil lengkap, pakaian dinas harian lengan panjang, serta pakaian yang bercirikan khas daerah
Ia pun mengimbau agar pemda dapat memiliki sense of crisis di tengah wabah pandemi Covid-19. Ia berharap pemda lebih memprioritaskan belanja yang sifatnya produktif dibandingkan konsumtif.
“Jangan sampai pemda justru, ya mohon maaf, bahasanya lebih memprioritaskan belanja yang bersifat konsumtif ketimbang produktif,” ucap dia
Sebagaimana diketahui, dilansir dari situs web DPRD Kota Tangerang, anggaran pengadaan bahan pakaian dinas DPRD Kota Tangerang mencapai Rp 675 juta. Tak hanya itu, terdapat anggaran belanja ongkos jahit pakaian Dewan hingga mencapai Rp 600 juta.
Adapun bahan-bahan pakaian yang akan digunakan berdasarkan informasi dari Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) yakni Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian, Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi, Theodore untuk pakaian sipil harian, dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap.
Hanya saja, belum diketahui dengan jelas apakah yang dimaksud dengan lini busana LV ini adalah busana ready to wear atau pembelian bahan yang mirip dengan yang digunakan LV dari supplier yang sama.
Namun pihak Louis Vuitton Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak menyuplai bahan pakaian dinas atau seragam buat DPRD Kota Tangerang. Label LV juga menegaskan tidak memiliki lini penjualan material dan seragam.
Setelah menuai banyak kritik Anggota DPRD Kota Tangerang , akhirnya batal memakai baju dinas baru Louis Vuitton . Bahkan, jadi tidak dapat seragam dinas baru tahun ini.
Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo mengatakan, pembatalan ini terpaksa dilakukan karena adanya kritikan dari sejumlah pihak. Ditambah, situasi yang masih pandemi COVID-19
"Tadi kami rapat gabungan menyikapi pengadaan baju dinas di tahun anggaran 2021, tadi teman-teman semua bersepakat untuk pengadaan baju dinas 2021 dibatalkan," katanya, Selasa (10/8/2021) siang.
"Itu setahun sekali memang menjadi hak kita. Ukuran baju kita, badan kita berkembang." paparnya
Gatot mengakui anggaran baju dinas DPRD Kota Tangerang tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu dari Rp 300 juta menjadi Rp 675 juta. "Ini karena ada penambahan volume dari 4 menjadi 5 baju. Spesifikasi barang agak lebih tinggi, harga di pasar sedang ada kenaikan."
Dengan dilakukannya pembatalan ini, maka anggota DPRD Kota Tangerang, menjadi tidak punya baju dinas baru pada tahun anggaran 2021. Karena, pengadaan baju tahun 2021 ditiadakan.
Sumber :
ihttps://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210810125100-277-678675/louis-vuitton-bantah-suplai-seragam-dinas-dprd-tangerang/amp
Komentar
Posting Komentar