Persyaratan Vaksin Untuk Kegiatan di DKI Jakarta dan Vaksin Booster Yang Menjadi Incaran Banyak Pihak
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengingatkan kepada masyarakat dunia terkait dampak virus corona varian delta demi menekan infeksi virus ini. Infeksi virus varian delta harus ditekan penyebaran dengan cepat.
Hal ini diungkapkan WHO dalam konferesi persnya, Jumat (30/7). Varian corona yang sangat mudah menular itu pertama kali terdeteksi di India, kini telah muncul di 132 negara dan wilayah.
"Delta adalah peringatan, ini adalah peringatan bahwa virus berkembang tetapi juga merupakan seruan untuk bertindak bahwa kita perlu bergerak sekarang sebelum varian yang lebih berbahaya muncul," kata Emergencies Director WHO Michael.
Meskipun Delta telah mengguncang banyak negara, Ryan mengatakan langkah-langkah yang terbukti untuk mengendalikan penularan masih berhasil.
Misalnya, menjaga jarak fisik, memakai masker, kebersihan tangan, dan menghindari waktu lama di dalam ruangan di tempat-tempat yang berventilasi buruk dan ramai.
Selain itu, WHO ingin setiap negara telah memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasinya pada akhir September; setidaknya 40 persen pada akhir tahun ini, dan 70 persen pada pertengahan 2022.
Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih akan membatasi pergerakan masyarakat di wilayah DKI Jakarta untuk menekan penularan virus SARS-CoV-2.
Salah satu langkah terbaru untuk menekan penularan covid-19 yaitu kartu vaksinasi covid-19 bakal menjadi syarat baru bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan di wilayah DKI Jakarta.
"Dengan melihat kenyataan bahwa di Jakarta kecepatan pemberian vaksin cukup tinggi, dan jangkauan yang sudah tervaksin sudah sampai 7,5 juta. Maka kami memutuskan vaksin menjadi bagian dari tahapan untuk kegiatan masyarakat," kata Anies melalui video yang diunggah pada kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (31/7).
Anies mengatakan pembukaan kegiatan di setiap sektor akan dilakukan secara bertahap. Dan vaksinasi akan menjadi syarat bagi masyarakat jika ingin melakukan kegiatan pada sektor tersebut ketika pelonggaran dilakukan.
Contohnya, jelas dia, ketika seorang tokoh agama ingin membuat acara, maka yang bersangkutan dan peserta acara harus sudah divaksinasi. Kemudian perusahaan harus memastikan pegawainya yang melakukan work from office (WFO) atau bekerja di kantor sudah divaksin.
Nantinya, verifikasi vaksinasi akan dilakukan menggunakan aplikasi JAKI dan SMS dari PeduliLindungi sebagai bukti vaksinasi. Syarat ini akan diringkan bagi penyintas covid-19 yang belum divaksin. Sebagai gantinya, mereka bisa menunjukkan hasil negatif swab PCR terakhir.
Meski demikian, vaksinasi bukan jaminan Anda bakal kebal dari infeksi corona. Inilah pentingnya untuk tetap melakukan protokol kesehatan.
Para ilmuwan yang mempelajari pandemi Covid-19 di Massachusetts, Amerika Serikat (AS) menyimpulkan bahwa orang yang divaksinasi membawa jumlah virus corona yang sama dengan mereka yang tidak divaksinasi.
Pejabat kesehatan Massachusetts pada hari Jumat merilis rincian penelitian itu, yang menjadi rujukan dalam keputusan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC, AS) untuk merekomendasikan agar penduduk yang telah divaksinasi tetap memakai masker di dalam ruangan.
Rekomendasi itu ditujukan ke sebagian wilayah AS, di mana varian delta memicu lonjakan infeksi.
Para penulis mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa panduan masker CDC harus diperluas agar mencakup seluruh negara, bahkan di luar zona rawan penularan.
Panduan ini memperbaharui laporan sebelumnya yang menyebut orang yang telah divaksin dianggap memiliki tingkat penularan virus yang rendah dan tidak mungkin menular kepada orang lain.
Namun data baru menunjukkan bahwa temuan itu tidak berlaku usai ditemukannya varian delta.
Dokumen internal yang bocor tentang infeksi varian delta menunjukkan, CDC akan mempertimbangkan perubahan aturan lain bagaimana negara memerangi virus corona, seperti merekomendasikan masker untuk semua orang, baik yang sudah vaksin serta para dokter dan petugas kesehatan lainnya.
Adapun vaksin yang sekarang banyak diincar oleh berbagai kalangan adalah vaksin moderna yang dikenal juga dengan sebutan vaksin booster.
Rencananya, vaksin booster ini akan diberikan kepada tenaga medis (nakes) sebagai dosis ketiga vaksinasi covid-19 alias vaksin booster.
Namun belakangan ini beredar kabar bahwa vaksin booster Moderna menjadi rebutan banyak orang selain nakes, yaitu influencer.
Menanggapi hal tersebut, penyanyi Sherina Munaf mengatakan, dirinya berharap pemberian vaksin booster diutamakan untuk para tenaga kesehatan (nakes) tanpa disalip pihak-pihak yang menggunakan jalan pintas.
Hal itu berkaitan dengan yang terjadi sebelumnya, viral cuitan pemilik akun @cathydjaya yang mengunggah tangkapan layar Instastory seorang influencer yang mengaku mendapatkan vaksin booster dengan latar gedung berlogo Pemprov DKI Jakarta.
Komentar
Posting Komentar