Aksi demo menolak pemecatan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEM SI) pada hari, Senin (27/9/2021).
Aksi mahasiswa tersebut digelar di depan Gedung KPK dan merupakan tindak lanjut dari ultimatum yang sebelumnya pernah diajukan untuk Presiden Jokowi terkait nasib 57 pegawai KPK yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Puluhan pegawai yang akan dipecat, satu di antaranya adalah penyidik senior Novel Baswedan.
"Aliansi BEM Seluruh Indonesia dengan Gerakan Selamatkan KPK kembali bergerak untuk menindaklanjuti ultimatum terhadap Presiden Jokowi yang telah melewati 3x24 jam sejak ultimatum dikirimkan," demikian pernyataan Koordinator Media BEM SI 2021 Muhammad Rais dikutip Senin (27/9/2021).
Sementara itu, lembaga antirasuah dikabarkan melarang pegawai aktif lainnya untuk mengikuti aksi. Sumber internal KPK membenarkan soal pelarangan aksi tersebut. Pelarangan tertulis melalui pesan kepada setiap pegawai KPK.
"Sehubungan dengan adanya rencana aksi unjuk rasa pada hari Senin tanggal 27 September 2021, pegawai struktural agar memastikan anggotanya tidak terlibat atau ikut serta dalam aksi, terima kasih," bunyi pesan tersebut.
Adapun Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, sedang berada di Jambi untuk tugas dinas saat ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Gerakan Selamatkan KPK (GASAK) melakukan aksi demonstrasi di Kantor KPK.
"Iya [sedang dinas di Jambi]," ujar Plt. Juru Bicara Pencegahan KPK, Ipi Maryati Kuding, saat dikonfirmasi, Senin (27/9).
Kehadiran Firli di Jambi disebut sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Ipi menjelaskan kegiatan itu dalam rangka pelaksanaan program pemberantasan korupsi terintegrasi di Jambi.
Kurang lebih 4 jam menyuarakan tuntutan, ratusan mahasiswa dari aliansi BEM sejumlah kampus itu membubarkan diri.
Sebelum bubar, BEM SI mengajukan lima tuntutan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan KPK.
Ketua BEM UNS Solo, Zakky Zuhad, membacakan lima tuntutan melalui mobil komando dengan pengeras suara.
Berikut 5 tuntutan yang Aliansi BEM SI yang disampaikan dalam demo di Gedung KPK:
1. Mendesak Ketua KPK untuk mencabut SK 652 dan SK pimpinan KPK tentang pemberhentian 57 pegawai KPK yang dikeluarkan pada 13 September yang disebabkan oleh TWK yang cacat formil secara substansi mengandung rasisme, terindikasi pelecehan dan mengganggu hak privasi dalam beragama.
2. Mendesak presiden untuk bertanggung jawab dalam kasus upaya pelemahan terhadap KPK dengan mengangkat 57 pegawai KPK menjadi ASN.
3. Menuntut Ketua KPK Firli Bahuri untuk mundur dari jabatannya karena telah gagal menjaga integritas dan marwah KPK dalam pemberantasan korupsi.
4. Mendesak KPK agar menjaga marwah dan semangat pemberantasan korupsi.
5. Menuntut KPK agar segera menyelesaikan permasalahan korupsi seperti kasus bansos, BLBI, benih lobster, suap Ditjen Pajak, kasus suap KPU Harun Masiku.
Massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) telah membubarkan diri sekitar pukul 15.22 WIB.
Aksi berlangsung kondusif dan damai. Pantauan, hanya ada sesekali aksi saling dorong antara Mahasiswa dan Polisi.
Terlihat mahasiswa juga membersihkan sampah sisa-sisa dari aksi yang berlangsung sejak siang tadi.
Akan tetapi sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI)mengalami teror. Teror berlangsung tak lama setelah mahasiswa itu melakukan unjuk rasa di sekitar Gedung KPK.
Isam, salah satu mahasiswa menceritakan menerima chat dari nomor tak dikenal saat demo berlangsung. Chat itu bertuliskan, Hayo loh nanti keciduk jangan nangis ya bocil. "Ada beberapa teman saya juga yang kena," kata mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman itu ditemui di sekitar Gedung KPK, Senin, 27 September 2021.
Dia bercerita ada pula kawannya sesama pendemo yang aplikasi percakapannya diretas dan mengalami doxing di media sosial. Namun, dia tak merinci peretasan dan doxing tersebut.
Selain mahasiswa, di waktu yang hampir bersamaan sejumlah pegawai KPK yang tidak lolos TWK juga mengalami peretasan. Akun WhatsApp dan Telegram mereka diambil alih oleh orang lain. Sejauh ini ada 8 pegawai yang mengalami teror tersebut.
Sumber:
https://m.liputan6.com/amp/4669329/6-fakta-tentang-aksi-bem-si-tolak-pemecatan-57-pegawai-kpk
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210927123119-20-699931/massa-bem-si-geruduk-kpk-firli-terbang-dinas-ke-jambi
https://www.tribunnews.com/nasional/2021/09/27/demo-selesai-inilah-lima-tuntutan-bem-si-sebelum-tinggalkan-gedung-merah-putih-kpk
https://kabar24.bisnis.com/read/20210927/16/1447372/demo-bem-si-di-sekitar-gedung-kpk-hari-ini-berakhir-damai
https://nasional.tempo.co/read/1510986/sejumlah-mahasiswa-alami-teror-daring-seusai-demo-di-kpk
Komentar
Posting Komentar