Terjadi serangkaian kebakaran hutan hebat di Mediterania Turki dan wilayah Aegean selatan hingga pemukiman penduduk di Kota Manavgat pada Kamis (29/7/2021).
Sebelumnya, kebakaran hutan terjadi Rabu (28/7/2021) di dekat Kota Manavgat, Provinsi Antalya.
Melansir Reuters, Rabu (28/7/2021), para penduduk terpaksa melarikan diri ketika jalanan dipenuhi oleh asap tebal. Asap hitam membumbung di dekat Manavgat, 75 kilometer sebelah timur kota resor Antalya.
Wali Kota Manavgat Sukru Sozen mengatakan, api telah menyebar hingga ke pusat kota. Pihak berwenang pun belum dapat segera mengabarkan apa yang menyebabkan kebakaran hebat tersebut terjadi.
Menteri Pertanian Turki Bekir Pakdemirli mengatakan, pihak berwenang masih memerangi kebakaran. Mereka menerjunkan pesawat pemadam kebakaran, 19 helikopter, 108 kendaraan, dan sekitar 400 personel.
Namun kebakaran lain mulai terjadi pada Kamis (29/7/2021) pagi dan menyapu distrik Akseki, sekitar 50 kilometer ke utara.
Wali Kota Marmaris, Mehmet Oktay mengatakan kepada NTV bahwa dia tidak bisa mengesampingkan kemungkinan "sabotase" atas insiden kebakaran ini.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Kepresidenan, Fahrettin Altun mengatakan penyelidikan komprehensif tengah diluncurkan untuk mendalami penyebab kebakaran.
Pakdemirli mengatakan, total 53 kebakaran hutan dilaporkan terjadi di negara itu pada Rabu dan Kamis, tetapi sebagian besar telah berhasil dikendalikan.
Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin menyebut kebakaran hutan di Turki selatan sebagai bencana nasional. "Kebakaran hutan adalah bencana nasional. Semua departemen kami menanganinya secara intensif. Kejaksaan sedang mempelajari penyebab kebakaran secara komprehensif. Pekerjaan akan terus berlanjut tanpa lelah," kata Kalin di Twitter.
Dilansir Euronews, Kamis (29/7/2021) sedikitnya tiga orang tewas akibat kebakaran hebat itu. Puluhan orang lainnya juga dirawat di rumah sakit dengan luka bakar setelah api melalap rumah-rumah di distrik Kalemler.
Pihak berwenang dilaporkan telah mengevakuasi orang di 18 desa dan distrik. Korban tewas termasuk seorang pria berusia 82 tahun di lingkungan Kepezbeleni Akseki, di mana sekitar 80 persen rumah terbakar, kata gubernur distrik itu kepada kantor berita Anadolu.
Badan penanggulangan bencana Turki (AFAD) mengatakan tim darurat dari provinsi terdekat juga dipanggil untuk bertindak, sedangkan pihak berwenang mengevakuasi pemukiman di dekat hutan.
Adapun kebakaran itu terjadi saat Turki masih berjuang melawan serangkaian bencana yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir.
Musibah di Turki ini turut menjadi perhatian warganet Twitter. Mereka ramai-ramai menggaungkan tagar #PrayForTurkey di media sosial berlogo burung biru tersebut.
Berdasarkan pantauan, Jumat (30/7/2021), tagar #PrayForTurkey masuk ke trending Twitter nomor satu di Indonesia, dicuitkan lebih dari 344.000 kali.
"Turki telah terbakar selama sekitar 2 hari. Banyak kebakaran terjadi di banyak kota dan masih berlanjut. Semoga api bisa segera dipadamkan. Teumes please send your prayers for Turkey #PrayForTurkey #Turkeyisburning #TuerkiyeYanyor," kata @TREASUREunionID.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun, ga tega liat hewan-hewan yg mati karena kebakaran, Pray For Turkey #PrayForTurkey," kata @sweettaehyung26.
"Dukamu Dukaku Duka kita semua #PrayForTurkey," kata @supereja.
"Sini sebentar, ayo kita luangkan waktu untuk berdoa sebentar untuk turkey yuk kawan. People and animals are dying. sky is covered with smoke. #PrayForTurkey," kata @microcosmoss7_
Sumber :
https://www.kompas.com/global/read/2021/07/29/060412970/kebakaran-hebat-melanda-turki-para-penduduk-berlarian-menyelamatkan-diri?page=all#page2
https://m.tribunnews.com/amp/internasional/2021/07/30/kebakaran-hutan-landa-turki-3-orang-tewas-dan-58-dirawat-karena-luka-bakar?page=3
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20210730/19/1423796/kebakaran-hutan-di-selatan-turki-3-orang-tewas-dan-puluhan-terluka
https://www.google.com/amp/s/amp.suara.com/tekno/2021/07/30/123000/turki-dilanda-kebakaran-hebat-pray-for-turkey-menggema-di-twitter
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qx1flq382
Komentar
Posting Komentar